Pemkab Ikut Perjuangkan Nasib Honorer K2 Tua
Pemkab Ikut Perjuangkan Nasib Honorer K2 Tua. Pemkab Kotawaringin Timur, Kalteng, diharapkan ikut memperjuangkan
nasib honorer K2, khususnya yang telah lama mengabdi agar mendapat
prioritas dalam seleksi CPNS 2018.
”Pemerintah daerah harus hadir. Setidaknya ada upaya memperjuangkan mereka yang sudah lama mengabdi untuk diprioritaskan diangkat menjadi CPNS,” kata Wakil Ketua DPRD Kotim SupriadI.
Dia menuturkan, kehadiran pemkab memperjuangkan honorer yang sudah lama mengabdi, maka akan memperlihatkan pemerintah masih peduli dan berpihak pada mereka. Apabila dalam tes nantinya banyak honorer yang lama mengabdi tak lulus CPNS, hal itu dinilai tak adil. Pemkab akan dianggap abai terhadap nasib mereka.
Supriadi beranggapan, honorer lebih menguasai bidang pekerjaan karena telah memiliki pengalaman. Hal itulah yang menjadi pertimbangan agar honorer bisa lebih diprioritaskan.
”Apalagi pak Presiden menyatakan guru honorer masuk dalam prioritas
CPNS, artinya itu ada ruang dan peluang yang harus diperjuangkan
pemerintah daerah,” Tuturnya.
Pemerintah sebelumnya membuka lowongan CPNS sebanyak 238.015 kursi. Dari jumlah itu 51.271 kursi untuk instansi pusat dan 186.744 kursi untuk instansi daerah. Pemerintah membuka pendaftaran untuk pelamar umum dan khusus.
Salah satu kelompok pelamar khusus itu adalah bagi tenaga honorer K2 yang berprofesi guru dan tenaga kesehatan. Namun, dari total jumlah tenaga honorer K2 sebanyak 438.590 orang, hanya 13.347 orang yang bisa mendaftar. Ketentuan usia maksimal 35 tahun menjadi ganjalan utama.
”Pemerintah daerah harus hadir. Setidaknya ada upaya memperjuangkan mereka yang sudah lama mengabdi untuk diprioritaskan diangkat menjadi CPNS,” kata Wakil Ketua DPRD Kotim SupriadI.
Dia menuturkan, kehadiran pemkab memperjuangkan honorer yang sudah lama mengabdi, maka akan memperlihatkan pemerintah masih peduli dan berpihak pada mereka. Apabila dalam tes nantinya banyak honorer yang lama mengabdi tak lulus CPNS, hal itu dinilai tak adil. Pemkab akan dianggap abai terhadap nasib mereka.
Supriadi beranggapan, honorer lebih menguasai bidang pekerjaan karena telah memiliki pengalaman. Hal itulah yang menjadi pertimbangan agar honorer bisa lebih diprioritaskan.
Dia juga berharap agar pemerintah kembali membuka pengangkatan langsung pegawai honorer menjadi PNS.
Pemerintah sebelumnya membuka lowongan CPNS sebanyak 238.015 kursi. Dari jumlah itu 51.271 kursi untuk instansi pusat dan 186.744 kursi untuk instansi daerah. Pemerintah membuka pendaftaran untuk pelamar umum dan khusus.
Salah satu kelompok pelamar khusus itu adalah bagi tenaga honorer K2 yang berprofesi guru dan tenaga kesehatan. Namun, dari total jumlah tenaga honorer K2 sebanyak 438.590 orang, hanya 13.347 orang yang bisa mendaftar. Ketentuan usia maksimal 35 tahun menjadi ganjalan utama.
Comments
Post a Comment